Jenis atau genre Cerita_rekaan

Karya rekaan pada umumnya terbahagi menjadi sejumlah genre yang masing-masing dibedakan oleh gaya, teknik naratif, isi media atau kriteria yang didefinisikan secara diketahui umum.

Cerita rekaan bisa dihasilkan berdasarkan imaginasi pengkarya, namun ada juga karya terbentuk berdasarkan ceritanya berdasarkan fakta yang kukuh:[3]

  • Cereka sejarah (Historical fiction), - didasarkan kepada kajian atau catatan sejarah sebagai latar. Novel ini terikat oleh fakta-fakta sejarah, tetapi fiksi ini memberikan ruang gerak untuk mereka jalan cerita yang banyak kemungkinan, misalnya melalui luahan fikiran dan perasaan tokoh dalam sesuatu percakapan.
  • Cereka sains (Science fiction) - didasarkan kepada ilmu pengetahuan atau penemuan sains[3] yang seringkalinya diramalkan dan tidak begitu ada atau belum dikembangkan pada zaman ia ditulis.
  • Cereka biografi (Biographical fiction) - didasarkan kepada biografi. Karya biografis juga memberikan ruang bagi kecerekaan; misalnya yang berupa sikap yang diberikan oleh penulis, di samping juga munculnya bentuk-bentuk dialog.[3] Sebagai contoh karya biografis adalah Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams, Kuantar Kau ke Gerbang dan Tahta untuk Rakyat.

Beberapa karya fiksi sedikit atau sangat digambarkan ulang berdasarkan pada beberapa kisah asli yang sebenarnya, atau sebuah biografi yang dikarang semula.[4] Seringkali, bahkan ketika cerita fiksi didasarkan pada fakta, mungkin terdapat penambahan dan pengurangan dari kisah nyata untuk membuatnya lebih menarik. Contohnya adalah The Things They Carried karya Tim O'Brien, serial cerita pendek mengenai Perang Vietnam.

Karya fiksi yang secara ketaranya melibatkan unsur-unsur supernatural, magis, atau secara ilmiah tidak mungkin sering diklasifikasikan dalam genre fantasi, termasuk novel karya Lewis Carroll Alice In Wonderland, seri Harry Potter karya J. K. Rowling, dan The Lord of the Rings karya J. R. R. Tolkien. Pencipta fantasi terkadang memperkenalkan makhluk imajiner dan tokoh-tokoh seperti naga dan peri.[5]